Halo DUNIA. Temukan artikel seputar Tutorial, teknologi dan internet di SUMBARANG;. Dapatkan berita tentang teknologi, komputer, gadget, programming dan banyak lagi

test

Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Kamis, 07 Februari 2019

Password Checkup ekstensi terbaru Google yang dapat memperingati akun mu berpotensi diretas

Halo DUNIA!
Kembali lagi di SUMBARANG;
Ekstensi Google terbaru dapat memberitahumu kata sandi yang dicuri

Google telah merilis ekstensi baru untuk browser kawakannya, Chrome.  yang dapat membuat peretas(hacker) menjadi kesulitan ketika mencoba mengambil alih akun anda.  Melalui pemeriksaan kata sandi ekstensi ini akan memberitahu anda jika kata sandi dan nama pengguna yang kita gunakan telah diretas.


5 februari yang lalu, salah satu platform terbesar di dunia di bidang teknologi ini telah merilis ektensi Password Checkup. ekstensi dapat memperingatkan mu bahwa username dan password kita telah dicuri seseorang.  kemudian anda akan diminta untuk segera mengubah password lama kalian.


Tahukah anda jika data hasil retasan yang didapatkan hacker 10 tahun yang lalu masih dapat memakan korban.  Ini dapat terjadi karena korban tidak mengubah kata sandi mereka tentunya karena korban itu sendiri tidak tahu bahwa data akunnya telah dicuri.  Sekarang coba perhatikan, terdapat 2.2 miliar data curian yang berasal dari sejak 2008 terus beredar di forum-forum hacker.


Terang saja, jika dari sepersepuluh dari 1 persen korban masih belum memperbarui data akunnya maka hacker masih dapat mencuri 2.2 juta akun.


Dari basis data google karena pelanggaran data publik terdapat didalamya 4 miliar nama dan kata sandi.  Kata salah seorang ilmuwan riset di google, Kurt Thomas.


Perusahaan telah menggunakan basis data ini untuk melindungi pengguna Google dari dampak pelanggaran pihak ketiga selama 5 tahun terakhir.  lebih dari 110 juta akun tetap aman dengan langkah ini, kata thomas.


"Tanpa langkah keamanan ini, Anda sekitar 10 kali lebih mungkin menjadi korban pengambilalihan akun," kata thomas.


Menurut perusahaan analitis StatCounter, Chrome mendominasi pasar browser.  yaitu sekitar 62 persen situs web kini.


Nest, perusahaan rumah pintar milik Google. Bisa dibilang ekstensi Chrome mirip dengan apa yang dilakukan perusahaan ini.


Nest mengawasi secara publik basis data kata sandi yang bocor dan mereka memeriksa database-nya sendiri untuk menemukan kecocokan.  Jika email dan kata sandi pengguna untuk penggunaan "di luar" maka Nest akan segera mengirimkan peringatan dan meminta orang tersebut untuk mengubah kata sandi-nya.


Selain Google ada perusahaan lain yang melakukan ini contohnya Facebook juga mengawasi pelanggaran publik melalui team keamanannya begitu pula dengan Netflix.


Hal ini dapat mencegah Hacker dapat menggunakan kembali password yang telah dia dapatkan untuk layanan situs web lain.  Para hacker tahu bahwa pengguna internet sering menggunakan password yang sama untuk akun yang berbeda di layanan website yang berbeda.  Karenanya hacker sering menggunakan taktik ini.


Tahukah anda ada hacker yang dapat meretas akun twitter Mark Zuckerberg si CEO Facebook dengan menggunakan password yang sama dengan akun LinkedIn milik Mark.  Sedangkan akun LinkedIn Mark sendiri passwordnya telah dicuri pada tahun 2012 yang lalu.


alat terbaru Google tidak menyimpan atau melihat password kalian untuk mencocokkan dengan basis data kredensial yang telah dibajak.


keempat miliar kredensial di dalam basis data Google telah di enkripsi. Begitu pula password dan username yang akan diketik seseorang untuk dibandingkan dengan menggunakan ekstensi Chrome. Teknik kriptografi yang disebut "membutakan" jadi Google dapat membandingkan password anda tanpa perlu melihatnya.


peretasan dapat terjadi setiap hari tapi kita tak mungkin pula mengecek setiap waktu apakah data akun saya telah bocor. Password Checkup didesain untuk mengisi celah keamanan tersebut dengan secara otomatis memeriksa dan memperingatkan pengguna Google jika mereka dapat terkena dampak peretasan yang potensial.


"Kami rasa ini penting dan mencoba melakukan ini sebagai layanan komunitas dan membantu pengguna kami di mana saja," kata Elie Bursztein, pemimpin tim peneliti anti-penyalahgunaan Google.


terima kasih telah membaca :)

see ya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman