Halo DUNIA!
Kembali lagi di SUMBARANG;
Manusia tidak dapat memandang Galaksi bimasakti dari luar sama laksana halnya ikan di dalam mangkuk. Ikan tak mungkin dapat mengamati mangkuk dari luar.
Namun bila kamu tetap "ngebet" hendak melihat Bimasakti, kamu harus mencari cara supaya kita bisa melihatnya dari luar namun kamu tidak perlu berada diluar Galaksi.
Untungnya para ilmuwan telah menciptakan peta Galaksi Bimasakti tiga dimensi yang sangat akurat. Menggunakan koleksi bintang-bintang yang cerah dan besar. Ternyata Galaksi bimasakti tak seperti yang kita bayangkan yakni Datar.
Alih-alih Bimasakti tersebut galaksi spiral yang datar, riset terkini dari astronom China dan Australia memperlihatkan bahwa Bimasakti tidaklah datar yang seperti kita duga selama ini. Melainkan agak bengkok di tepinya.
Ini merupakan pertama kalinya peta dibangun memakai bintang muda.
Berdasarkan makalah yang diterbitkan tanggal 4 Februari di Nature Astronom, Di dalamnya ada rincian kegiatan yang dilaksanakan astronom Australia dan China untuk mengecek "Cepheids" (juga dinamakan Variabel chepeid).
kumpulan bintang-bintang muda dan besar di dalam bimasakti yang sinar-nya bisa lebih terang 100.000 kali dari sang surya.
Chepeid, jenis bintang yang berdenyut secara radial. Dengan memperhatikan denyut ini kita dapat mengamati bintang terkadang menjadi terang atau-pun redup, dengan mempelajari-nya kita bisa mengetahui jarak antara kita dan Chepeid. Inilah yang dapat membantu pembangunan peta Bimasakti.
Tim menggambarkan tempat dari 1.339 Cepheids pada peta 3D, Representasi ter-akurat mengenai bagaimana Bentuk Bimasakti. Kita tahu Bimasakti adalah galaksi spiral. Piringan tipis seratus miliar bintang yang melingkar Black Hole supermasif besar di pusatnya. Gravitasi dari seluruh benda ini alhasil yang menggabungkan semua komponen sampai menjadi galaksi.
Tetapi semakin ke pinggir, gravitasi kian melemah sehingga mengakibatkan tidak rapinya posisi bintang dan menjadi agak bengkok di pinggir.
Bimasakti bukanlah piringan datar yang berbentuk frissbee atau pancake tanpa sedikitpun lipatan, melainkan berbentuk "S". Tapi andai dikaitkan dengan pancake maka Bimasakti serupa seperti ketika kamu baru mengangkat pancake yang telah masak dengan spatula dan beberapa bagian agak jatuh kebawah.
Dan wujud bengkok ini tidak sering kali tidak terduga. Galaksi spiral lainnya menunjukkan gambaran serupa.
"Banyak galaksi spiral besar sebenarnya menunjukkan cakram bengkok (berbentuk S) dalam distribusi gas di cakram mereka," kata Richard de Grijs, rekan penulis studi dan astronom di Universitas Macquarie.
Sedikit benang merah para ilmuwan menentukan bentuk galaksi dengan gambaran yang bersumber dari data konkrit dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Seperti halnya kita apabila didalam sebuah ruangan, kita bisa menggambarkan bentuk luar ruangan dengan mengamati bentuk dalam ruangan atau letak-letak benda di dalamnya.
[full_width]
Kembali lagi di SUMBARANG;
gambar hanya illustrasi |
Manusia tidak dapat memandang Galaksi bimasakti dari luar sama laksana halnya ikan di dalam mangkuk. Ikan tak mungkin dapat mengamati mangkuk dari luar.
Namun bila kamu tetap "ngebet" hendak melihat Bimasakti, kamu harus mencari cara supaya kita bisa melihatnya dari luar namun kamu tidak perlu berada diluar Galaksi.
Untungnya para ilmuwan telah menciptakan peta Galaksi Bimasakti tiga dimensi yang sangat akurat. Menggunakan koleksi bintang-bintang yang cerah dan besar. Ternyata Galaksi bimasakti tak seperti yang kita bayangkan yakni Datar.
Alih-alih Bimasakti tersebut galaksi spiral yang datar, riset terkini dari astronom China dan Australia memperlihatkan bahwa Bimasakti tidaklah datar yang seperti kita duga selama ini. Melainkan agak bengkok di tepinya.
Ini merupakan pertama kalinya peta dibangun memakai bintang muda.
Berdasarkan makalah yang diterbitkan tanggal 4 Februari di Nature Astronom, Di dalamnya ada rincian kegiatan yang dilaksanakan astronom Australia dan China untuk mengecek "Cepheids" (juga dinamakan Variabel chepeid).
gambar hanya illustrasi |
Chepeid, jenis bintang yang berdenyut secara radial. Dengan memperhatikan denyut ini kita dapat mengamati bintang terkadang menjadi terang atau-pun redup, dengan mempelajari-nya kita bisa mengetahui jarak antara kita dan Chepeid. Inilah yang dapat membantu pembangunan peta Bimasakti.
Tim menggambarkan tempat dari 1.339 Cepheids pada peta 3D, Representasi ter-akurat mengenai bagaimana Bentuk Bimasakti. Kita tahu Bimasakti adalah galaksi spiral. Piringan tipis seratus miliar bintang yang melingkar Black Hole supermasif besar di pusatnya. Gravitasi dari seluruh benda ini alhasil yang menggabungkan semua komponen sampai menjadi galaksi.
Tetapi semakin ke pinggir, gravitasi kian melemah sehingga mengakibatkan tidak rapinya posisi bintang dan menjadi agak bengkok di pinggir.
Bimasakti bukanlah piringan datar yang berbentuk frissbee atau pancake tanpa sedikitpun lipatan, melainkan berbentuk "S". Tapi andai dikaitkan dengan pancake maka Bimasakti serupa seperti ketika kamu baru mengangkat pancake yang telah masak dengan spatula dan beberapa bagian agak jatuh kebawah.
Dan wujud bengkok ini tidak sering kali tidak terduga. Galaksi spiral lainnya menunjukkan gambaran serupa.
"Banyak galaksi spiral besar sebenarnya menunjukkan cakram bengkok (berbentuk S) dalam distribusi gas di cakram mereka," kata Richard de Grijs, rekan penulis studi dan astronom di Universitas Macquarie.
Sedikit benang merah para ilmuwan menentukan bentuk galaksi dengan gambaran yang bersumber dari data konkrit dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Seperti halnya kita apabila didalam sebuah ruangan, kita bisa menggambarkan bentuk luar ruangan dengan mengamati bentuk dalam ruangan atau letak-letak benda di dalamnya.
[full_width]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar